Tentang Bilik Tani

2.1 Kondisi Petani Indonesia
Perjalanan pembangunan pertanian Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menunjukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan para petani, produktivitas yang masih rendah, dan kontribusinya pada pendapatan nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting dari keseluruhan pembangunan nasional. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yang ditunjukkan oleh besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDB Nasional dan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian. Besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional tersebut diindikasikan juga dengan besarnya penyerapan tenaga kerja. Produktivitas para petani pada saat ini memang belum terjadi peningkatan secara signifikan. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas di sektor pertanian adalah rendahnya pendidikan tenaga kerja pertanian. Tingkat pendidikan seseorang akan sangat mempengaruhi kreativitas dan kemampuan seseorang dalam menerima inovasi baru, serta berpengaruh terhadap perilaku petani dalam mengelola kegiatan usahataninya. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan petani. Petani yang memiliki jenjang pendidikan tinggi pada umumnya akan lebih cepat menguasai dan menerapkan teknologi yang diterima dibandingkan dengan petani yang berpendidikan rendah. 

2.2 Peran Penyuluhan Bagi Para Petani
Kegiatan menyebarkan informasi/teknologi pertanian tersebut, dikenal dengan penyuluhan pertanian (agricultural extension). Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah (nonformal) untuk para petani dan keluarganya dengan tujuan agar mereka tahu, mau, mampu, dan berswadaya mengatasi masalahnya secara baik dan memuaskan dan meningkat kesejahteraannya.  Kontribusi penting penyuluhan pertanian untuk meningkatkan pembangunan pertanian dan peningkatan produksi pangan telah menyebabkan cepatnya perkembangan minat orang dalam penyuluhan selama beberapa dekade terakhir. Penyuluhan pertanian bermula dari adanya kebutuhan untuk meningkatkan hasil pertanian, baik untuk kepentingan penjajah maupun untuk memenuhi kebutuhan pribumi. Kebutuhan peningkatan produksi pertanian diperhitung-kan akan dapat dipenuhi seandainya teknologi-teknologi maju yang ditemukan para ahli dapat dipraktekkan oleh para petani sebagai produsen primer. Tujuan penyuluhan adalah agar petani tahu, mau, mampu dan berswadaya mengatasi masalahnya secara baik dan memuaskan atau dengan kata lain menghasilkan petani yang mandiri hanya mungkin jika dilakukan dengan pendekatan yang mengutamakan manusianya dan proses belajarnya. Penyuluhan pertanian mempunyai peran untuk membantu petani agar dapat menolong dirinya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya secara baik dan memuaskan sehingga meningkat derajat kehidupannya. Dengan demikian nilai penting yang dianut dalam penyuluhan adalah pemberdayaan sehingga terbentuk kemandirian petani.

2.3 Peluang Teknologi Informasi di Bidang Pertanian
  Desakan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya yang terus berkembang telah menyadarkan berbagai negara berusaha untuk meningkatkan produksi pangannya. Oleh karena itu, teknologi pertanian yang lebih baik terus dikembangkan dan diintroduksikan kepada petani agar petani mau menerapkan teknologi tersebut dan produksi pangan meningkat. Beberapa informasi penting yang dibutuhkan oleh petani yang tampaknya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan pertanian, antara lain informasi pasar, teknik terbaru dan teknologi, program pembangunan pedesaan dan subsidi, peramalan cuaca, teknologi pasca panen, berita pertanian umum, harga input dan ketersediaan, peringatan dini dan manajemen penyakit dan hama.

2.4 Hubungan Teknologi Informasi dengan Penyuluhan Pertanian
fungsi sosial penyuluhan adalah mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya. Tuntutan bahwa penyuluh harus dapat tahu berbagai informasi cepat dan tepat mengenai bidang pertanian secara tidak langsung mengharuskan penyuluh untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi global melalui pemanfaatan teknologi informasi. Penggunaan media internet oleh penyuluh pertanian adalah intensitas akses internet atau gambaran berapa lama dan sering penyuluh pertanian menggunakan internet. Motivasi menggunakan internet adalah alasan yang mendorong penyuluh untuk menggunakan media internet sebagai sumber informasi petanian. Umur memiliki hubungan negatif dan sangat nyata dengan frekuensi serta hubungan negatif dan nyata dengan durasi penggunaan internet. Hal ini menunjukkan semakin tinggi umur penyuluh, maka frekuensi dan durasi penyuluh mengakses internet semakin kecil. Penyuluh dengan umur yang lebih tua cenderung lebih konvensional dalam mencari informasi pertanian. Berbeda dengan usia muda yang lebih cakap menggunakan teknologi informasi dan juga memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.Ketersediaan alat teknologi informasi memiliki hubungan positif dan sangat nyata dengan durasi penggunaan internet. Hal ini menujukkan bahwa semakin tinggi ketersediaan alat teknologi informasi maka semakin tinggi durasi dan penggunaan internet oleh Penyuluh.

0 Komentar